Jakarta
(13/10/2011)- Diskusi Publik Fraksi PKS DPR RI bertemakan ‘Mau Dibawa Kemana Pendidikan Kita?’ memberikan pesan kepada masyarakat,
bahwa sampai saat ini Indonesia belum mempunyai grand design yang jelas tentang
pendidikan nasional. Narasumber dalam diskusi ini adalah Utomo Dananjaya
(Direktur Institute for Education
Universitas Paramadina),Dharmaningtyas (Pemerhati Pendidikan), dan Rohmani
(Anggota Komisi X DPR RI)
“Terlihat
jelas belum adanya perencanaan strategis
pendidikan nasional yang konsisten menjabarkan amanat Undang Undang Dasar
Negara Republik Indonesia 1945. Selain
itu, pendidikan berjalan tanpa bingkai
moral yang tegas, sehingga kehilangan arah dan hakikat yang paling asasi yaitu
menghasilkan manusia Indonesia yang berakhlak mulia, beriman dan bertakwa,
ungkap Raihan, Anggota Komisi X FPKS DPR RI di Senayan, Kamis (13/10).
Raihan
menjelaskan, diskusi ini bertujuan untuk mendapatkan formulasi kebijakan pendidikan
yang akan diperjuangkan oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Bisa melalui kajian, pembekalan dan
penguatan mengenai konsep pembangunan pendidikan di Indonesia .
“Harapannya,
setiap ganti Menteri tidak terjadi pergantian arah kebijakan yang ekstrem. Anak
didiklah yang akan menjadi korban dari kebijakan yang berubah-ubah dan tidak
mempunyai arah yag jelas.”
“Proses
pembekalan pengetahuan, penanaman nilai, pembentukan sikap dan karakter,
pengembangan bakat, kemampuan dan keterampilan, menumbuhkembangkan potensi
akal, jasmani dan rohani yang optimal, seimbang dan sesuai dengan tuntutan
zaman adalah hal yang wajib diwujudkan”, tuturnya
Politisi PKS di Komisi X DPR
RI ini menegaskan, pendidikan
adalah salah satu pilar pokok dalam pembangunan bangsa. Tinggi rendahnya
derajat dan kedudukan bangsa bisa dilihat dari mutu pendidikan yang diterapkan.
Pendidikan
yang tepat dan efektif, lanjut Raihan, akan melahirkan anak-anak bangsa yang cerdas,
bermoral, memiliki etos kerja dan inovasi yang tinggi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar